Kita seringkali tak sadar ketika mengalami stres, bahkan menganggap hal tersebut wajar saja terjadi. Tubuh memang mampu beradaptasi dengan stres jangka pendek, namun jika berlangsung terus-menerus Anda bisa mengubah gangguan kecil tersebut menjadi masalah kesehatan yang serius. Tidak percaya? Bukti-buktinya bisa dilihat secara fisik, lho. Kadar adrenalin dan kortisol tinggi Ketika stres, saraf-saraf simpatik otak memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan sejumlah senyawa kimia, termasuk epinephrine (atau sering disebut adrenalin) dan kortisol. Kadar epinephrine dan kortisol yang terus-menerus tinggi bisa merusak memori dan kemampuan belajar Anda, dan semakin menambah depresi. Endocrine Hormon stres bisa memicu liver untuk memproduksi lebih banyak gula, yang memberikan Anda energi ketika merasakan suatu bahaya atau keadaan tidak menyenangkan. Namun jika "bahaya" yang Anda alami berkaitan dengan dilema jangka panjang, dan Anda memang berisiko mengidap di
your describe don't judge personally